DAMPAK PENDIDIKAN DI ERA PANDEMI COVID 19

SMANSASOO | Bersama, Berkreasi dan Berprestasi

DAMPAK PENDIDIKAN DI ERA PANDEMI COVID 19

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuanketerampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.

Sumber: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Di era pandemi covid saat ini, Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu yang terkena dampak paling besar. Sejak pertengahan Maret 2020, Indonesia meningkatkan status bahaya Pandemi, sehingga semua harus melakukan pembatasan yang disebut sebagai Lockdown selama kurang lebih dua minggu lamanya, akibat Virus Corona , atau dikenal dengan sebutan Covid 19.

Pembatasan yang dilakukan selama dua minggu diharapkan bisa mengurangi resiko tingkat persebaran virus covid 19, tetapi ternyata hal ini tidak berjalan seperti yang direncanakan. Persebaran covid semakin besar sehingga Sekolah yang awalnya diliburkan selama dua minggu , mengalami perubahan yaitu Work from Home selama waktu yang belum bisa di tentukan. Hal ini mengakibatkan seluruh sekolah di Indonesia, mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak sampai Universitas meliburkan peserta didik nya, karena di khawatirkan bahwa tingkat kerumunan yang tinggi, bisa menjadi Cluster baru pada persebaran covid 19.

Hal ini juga berlaku untuk sekolah kami yaitu SMAN 1 SOOKO Kabupaten Mojokerto.

SMAN 1 SOOKO adalah salah satu sekolah senior dan favorit di kabupaten Mojokerto yang saat ini telah memiliksi sertifikat  ISO 9001 : 2008 dan sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional. Seperti yang kita ketahui bahwa SMAN 1 Sooko adalah salah satu sekolah senior di kabupaten Mojokerto, tepatnya berada di jalan R. Ahmad Basuni No. 361. SMAN 1 SOOKO atau yang lebih akrab disingkat SMANSASOO ini awal mulanya berdiri pada tahun 1960 oleh Bupati R. Ardi Sriwidjojo. Sekolah ini didirikan atas dorongan masyarakat Kabupaten dan kota Mojokerto yang dulu bernama SMA Negeri Mojokerto. Menurut sumber pada tahun ini kegiatan belajar mengajarnya di Balai Prajurit sebelah Timur Alun-alun ( sekarang menjadi gedung DPRD Kabupaten).

Tahun 1963, Sekolah menempati gedung baru di Bajar Agung Kecamatan Puri dekat daerah Gatoel Mojokerto. Gedung ini didirikan oleh Bupati dan beberapa tokoh masyarakat yang tergabung dalam Yayasan Pendidikan Umum. Di tempat inilah SMA Negeri Mojokerto dikenal dengan SMA Gatoel namun pada tahun 1972 berubah nama menjadi SMPP ( Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan ) dengan tambahan segala fasilitas lengkapseperti Lab IPA, bengkel ketrampilan, Sanggar Seni yang ditempatkan pada lahan luas di Jl.RA Basuni 361 Kecamatan Sooko. Dengan fasilitas seperti ini maka kantor pusat dan Tata Usaha SMPP Mojokerto ditempatkan di Sooko, tapi SMA Mojokerto yang baru terbentuk itu sebagai filias SMPP Mojokerto. Tahun 1984 SMPP Mojokerto berganti nama menjadi SMAN 1 SOOKO , sedangkan SMA Negeri Mojokerto di daerah Gatoel berganti nama SMAN 1 PURI dan pada tahun 1994 SMAN 1 SOOKO diubah namanya menjadi SMUN 1 SOOKO. Dan akhirnya tahun 2004 namanya berganti kembali menjadi SMAN 1 SOOKO hingga sekarang.

Sumber: Sejarah Singkat SMAN 1 SOOKO  http://sman1sooko.sch.id/sejarah-singkat-sman-1-sooko/

Karena SMAN 1 Sooko merupakan salah satu Instansi pendidikan yang harus meliburkan siswa nya karena adanya pendemi ini, maka SMAN 1 SOOKO juga meliburkan siswa nya sejak pertengahan bulan Maret dan sekarang sudah terhitung delapan bulan sejak Pandemi Covid terjadi, menjadikan SMAN 1 Sooko yang awalnya ramai oleh siswa menjadi Sepi karena siswa tidak datang ke sekolah.

Sejarah Singkat SMAN 1 Sooko – SMAN 1 Sooko Mojokerto
Lingkungan SMAN 1 Sooko – SMAN 1 Sooko Mojokerto

Namun Hal ini tidak menjadikan SMA Sooko tidak melakukan pembelajaran sama sekali. Pembelajaran secara daring , merupakan salah satu solusi untuk tetap memberikan pelayanan kepada peserta didik.

Kerja keras para guru selama ini sungguh patut diapresiasi. Di tengah pembatasan sosial akibat wabah covid-19, kita harus tetap semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan. Hampir tidak ada yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis akibat pandemi covid19. 

Konsep sekolah di rumah (home-schooling) tidak pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan nasional. Meski makin populer, penerapan pembelajaran online (online learning) selama ini juga terbatas pada Universitas Terbuka, program kuliah bagi karyawan di sejumlah universitas dan kursus-kursus tambahan (online courses). Tapi, kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah, memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan sistem online, dalam skala nasional. Sistem pendidikan online pun tidak mudah. Di samping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti disediakan.

Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/311137-pendidikan-indonesia-di-tengah-pandemi-covid-19  


Pendidikan harus berjalan dalam keadaan apapun. Untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 dan kegiatan pendidikan dapat berjalan seperti biasanya maka pemerintah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi angka tersebut yang salah satunya diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online atau sistem dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020. Sistem pembelajaran tersebut dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, melainkan dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, peserta didik tidak diharuskan atau diwajibkan untuk datang ke sekolah maupun kampus untuk melaksanakan pembelajaran. Banyak sarana yang pada akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh. Sarana pembelajaran jarak jauh tersebut tidak dapat dihindari dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sarana pembelajaran tersebut di antaranya aplikasi google meet, aplikasi zoomgoogle classroomyoutube, televisi, maupun media sosial whatsapp. Di mana semua sarana tersebut dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju.

Namun, dengan sistem pembelajaran jarak jauh tidak menutup kemungkinan akan timbulnya beberapa masalah-masalah dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, tentunya peserta didik maupun tenaga pendidik dari semua kalangan diharuskan memiliki akses jaringan internet yang baik. Namun, banyak daerah-daerah yang memiliki akses internet kurang baik atau tidak lancar sehingga menjadi salah satu kendala berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan baik. Selain itu, tidak sedikit peserta didik yang tidak mendapatkan hasil pembelajaran secara maksimal. Baik dari materi pelajaran maupun penugasan-penugasan yang diberikan oleh tenaga pendidik selama pandemi Covid-19 ini berlangsung.

Namun, di samping beberapa kendala yang muncul terdapat beberapa hikmah yang dapat diperoleh dari pandemi Covid-19 tanpa kita sadari. Dengan sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh, di mana peserta didik banyak melakukan kegiatan di rumah sehingga dapat mempermudah para orang tua untuk memonitoring anak-anaknya. Selain itu, dari sisi kreativitas baik dari tenaga pendidik maupun peserta didik dalam sistem pembelajaran jarak jauh dituntut untuk berlaku kreatif. Sebagai contoh tidak sedikit tenaga pendidik membuat materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk video-video pembelajaran. Selain itu, tidak jarang pula pesera didik yang mendapatkan penugasan pembuatan video pembelajaran yang menarik.

Pada dasarnya pandemi Covid-19 memberikan dampak-dampak yang dapat melemahkan aktivitas manusia pada umumnya. Tidak dapat dipungkiri pada awalnya banyak masyarakat yang beranggapan bahwa masa pandemi Covid-19 adalah masa yang menyulitkan umat manusia. Namun, tanpa kita sadari banyak sisi-sisi positif yang dapat kita petik dari pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia hingga hari ini. Dampak yang dirasakan memang sungguh nyata dan dapat dirasakan oleh setiap orang. Namun, masyarakat tidak bisa menjadikan pandemi Covid-19 sebagai sebab untuk tidak melaksanakan kegiatan terutama dalam bidang pendidikan. 

Sumber: https://pustakabergerak.id/artikel/dampak-pandemi-covid-19-terhadap-pelaksanaan-pendidikan-di-indonesia-2

SMAN 1 Sooko, Kabupaten Mojokerto menggunakan berbagai Platform yang tepat untuk menunjang pendidikan , diantaranya menggunakan Google Classroom, Google Meeting, Whatssup Group, Zoom meeting, Quizizz, Edmodo, Quipper, Microsoft 365, Google Form, Pendidik  di lingkup SMAN 1 SOOKO MOJOKERTO di bebaskan menggunakan platform apapun yang dikuasai guna menunjang pendidikan.

Untuk Penilaian, saat ini SMAN 1 SOOKO akan melakukan Penilaian Akhir Semester secara daring dengan menggunakan platform Moodle mulai tanggal 23 November 2020 hingga 4 Desember 2020. Dengan harapan, platform yang digunakan bisa membantu peserta didik untuk tetap mendapatkan pendidikan di era pandemi ini.

Penulis, saat ini sangat berharap Pandemi Covid 19 bisa segera berakhir, sehingga sekolah bisa dimulai lagi. Dan seluruh peserta didik dan juga pendidik, bisa melakukan pembelajaran secara wajar yaitu secara tatap muka. Karena ikatan antara Peserta didik dengan Pendidik tidak bisa digantikan dengan teknologi pembelajaran pada kelas virtual.

Mojokerto, 21 November 2020

Penulis.

Lukhi Muristha Sari, S.Pd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.